iklan
ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280










Kekuatan militer Indonesia memang disegani dunia. Namun ada satu nama detasemen TNI yang bikin gemetar tentara manapapun yang mendengar namanya.

Indonesia selama ini memang dikenal memiliki banyak sekali pasukan khusus yang memiliki berbagai pran strategis, mulai penjagaan hingga penanggulangan terror. Baik TNI maupun Polri memiliki satuan-satuan yang memang memiliki keahlian spesial. Sebut saja Detasemen 88, Kopassus, Paskhas dan lain sebagainnya.

Selain satuan-satuan tempur tersebut, ternyata Indonesia juga memiliki satu pasukan khusus yang keberadaannya sangat dirahasiakan. Bahkan saking misteriusnya, hingga sekarang mungkin tidak banyak yang tahu siapa saja dan dimana saja anggotanya. Meskipun begitu, pasukan ini sangat dikenal dunia karena ketangguhannya, hingga mendapat julukan ‘Raja dari Rajanya Pasukan Khusus’. Kini pasukan tersebut pun, menjadi legenda bagi militer di dunia.

Pasukan tersebut dikenal dengan nama Detasemen Harimau Indonesia (Denharin) yang merupakan gabungan dari 4 satuan militer yakni AD, AL, AU dan Polri. Banyak yang menyatakan bahwa eksistensi Denharin hanyalah hoax atau tahayul, karena memang data atas keberadaan pasukan hebat ini sangat minim. Meski begitu beberapa fakta yang diyakini menunjukkan keberadaan Denharin masih bisa ditemukan.

Konon pasukan ini dibentuk pada tahun 1986 oleh Jenderal LB Moerdhani, dua tahun sebelum dia menjabat sebagai Panglima TNI. Gabungan dari prajurit-prajurit pilihan se Indonesia, anggota Denharin merupakan hasil seleksi ketat dengan pelatihan super berat. Hasilnya adalah pasukan efektif yang sangat mematikan.

Kabarnya Denharin awalnya dibentuk dengan tugas khusus penanggulangan dan antisipasi berbagai teror yang mengancam Indonesia dari luar. Ini artinya sejak 3 dekade lalu, Indonesia sudah diprediksi menjadi incaran pihak asing.

Misi utama Denharin adalah menjaga NKRI secara keseluruhan dari berbagai bahaya yang mengancam, termasuk juga tindakan makar. Jika mereka mencium adanya gerakan-gerakan negatif yang berpotensi mengancam keutuhan NKRI, maka anggota Denharin agan bergerak secara senyap untuk meringkusnya. Disebut- sebut kemampuan Denharin menyamai satuan paling elite di Amerika Serikat saat itu ‘Phoenix Raven’.

Selain sebagai kontra teror, tugas Denharin berikutnya adalah untuk menjaga Presiden RI. Mereka berdiri di luar ring Paspamres yang memang memiliki tugas utama mengamankan RI 1. Denharin menjadi ‘penjaga rahasia’ bagi Presiden dan keluarganya dimanapun berada.

Dengan tugas yang begitu berat, setiap anggota Denharin juga harus memiliki berbagai skill. Bukan hanya kemampuan tarung dan tempur, anggota Denharin juga harus memiliki kemampuan komunikasi, politik, intelejen dan juga kecerdasan. Dan yang terpenting mereka harus memiliki loyalitas 100 persen kepada NKRI.

Saking rahasianya pasukan ini, bahkan sesama anggota pun tidak pernah ada yang tahu nama asli dan latar belakang kawan mereka disana.  Mereka hany menggunakan nama alias seperti cobra, puma, phyton dan lain sebagainya.

Sebagai pasukan paling khusus TNI jelas memang Denharin mendapatkan pasokan dana yang cukup besar dari pemerintah. Namun kabarnya Presiden saat itu Soeharto juga mengucurkan dana pribadi yang jumlahnya cukup besar untuk bisa menyokong keberadaan Denharin.

Namun kehebatan Denharin disebutkan berakhir secara mendadak pada tahun 1995. Kabarnya Presiden Soeharto sendiri yang membubarkan pasukan super elite tersebut. Banyak yang menyebutkan, saat itu Soeharto sudah mencium adanya ‘pihak-pihak’ yang akan menggunakan Denharin untuk melakukan kudeta dan menggulingkan dirinya. Hal tersebut yang membuatnya membubarkan Denharin secara tiba-tiba.

Usai purna tugas pada 1995, disebutkan jelang reformasi 1999, Denharin kembali diaktifkan untuk berbagai misi tertentu terkait dengan kondisi negara. Hanya siapa yang mengaktifkan dan misi apa yang diemban semua menjadi misteri, semisterius keberadaannya dalam menjaga NKRI.

usai bubar, identitas anggota tetap dirahasiakan. Meski demikian, mantan anggota Den Harin masih diberi kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan rahasia hingga melakukan pembunuhan pada terduga pengganggu negara. Pada tahun 1999, satuan ini dikabarkan dibentuk kembali meski tidak diketahui siapa

Sumber : http://www.suratkabar.id/
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90

0 Response to " "

Posting Komentar